Welcome to my blog :)

rss

Senin, 08 Maret 2010

cerita untuk masyarakat miskin

Draff skenario

Ini adalah cerita sebuah kehidupan dari seseorang, yang kisah hidupnya tak kalah tragis dengan manusia miskin yang hidup di Indonesia. Abah kupluk sebutan untuk seorang lelaki 63 tahun yang harus menanggung beban kehidupan diri sendiri dan empat anaknya.

Polisi unyil adalah pekerjaan sehari-harinya. Polisi unyil adalah sebutan untuk polisi gadungan yang kerjaannya mengatur lalulintas yang padat, menyetop kendaraan agar kendaraan yang lainnya bias berjalan dengan lancer. Bayaran dari pekerjaannya hanyalah koin receh yang diberikan oleh pengendara yang dermawan. Setiap hari beliu bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Layaknya orang kantoran dengan menggunakan mobil mewah yang bekerja dalam ruangan pendingin namun tidak optimal dalam melaksanakan tugasnya. Dari pekerjaannya itubeliu hanya mendapatkan paling besar hanya Rp. 15.000 perak saja, paling besar pendapatannya hanya Rp. 25.000 saja itupun tidak setiap hari di dapatkannya.berbeda dengan orang kantoran tadi yang gaji/bulannya bias mencapai Rp. 10.000.000.- dengan waktu kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah tetapi orang kantoran tersebut tak menaati waktu. Berbeda dengan abah kupluk yang setia terhadap waktu yang tidak diatur oleh pemerintah namun iya selalu tepat waktu. Bahkan tak jarang pula abah kupluk kerja lembur.

Abah kupluk seorang polisi unyil yang tua renta yang bersahabat baik dengan panas, haus, debu jalanan, asap motor dari pengendara dengan beban ikan berkilo-kilo yang membagi bau amis dari bebannya itu untuk abah kupluk, bahkan beliu pun sering kehujanan. Warna kulit yang dahulu bersih kini berwarna arang, badannya hanya berisi tulang yang terbungkus kulit kriputnya. Layak krupuk kulit memang.mungkin jika kulitnya yang telah dijemur berjam-jam bias dimakan, maka ia pasti menggorengnya untuk anak-anak tercintanya. Tapi jika itu terjadi pun rasanya sulit untuk mewujudkan khayalan tak nalarnya itu. Baru berfikir tentang bahan bakarnya saja ia hanya menelan ludah.

Abah kupluk dengan nama asli agus soedibjo adalah kelahiran Tuban – jawa timur. Kontras sekali memang, karena panggilan abah itu biasanya di pakai oleh orang sunda untuk menghormati orang tua. Nama panggilannya itu didapatkan dari seorang sunda yang bernama Deden. Deden adalah salah satu dari ribuan orang yang gagal merantau di kota yang penuh konspirasi busuk, campuran antara surga dan neraka, orang yang bisa masuk surge adalah hanya orang yang berduit, dalam surge itu berisi foya-foya, sex jalanan, narkoba, perawan dini dan hal-hal lainnya. Tetapi neraka bagi si miskin, tak ada hari tanpa penderitaan itu lah yang dirasakan oleh si miskin. Jurang antara air dan api, itulah batasan antara simiskin dan sikaya.

Awal mula panggilan abah kupluk dalah ketika Deden merasa bahwa dirinya tersesat dijalan. Dan ia bertanya pada abah kupluk. Ia spontan memanggil agus soedibjo dengan sebutan abah kupluk. Karena beliu selalu memakai topi/peci kupluk yang warna aslinya putih dan sekarang telah menjadi abu-abu kehitam-hitaman. Dengan topi/peci kupluk yang penuh daki itulah saksi bisu perjuangan abah kupluk. Menurutnya peci itu juga sebagai pengingat bahwa ia hanyalah mahkluk ciptaan-NYA yang harus mengabdikan seluruh hidup dan matinya hanya untuk Allah.

Abah kupluk mempunyai empat orang anak yang menjadi alas an untuk ia tetap hidup. Anak pertama bernama Ahmad, ia hanya lulusan SMA. Ia menjadi pekerja serabutan. Padahal otaknya cerdas. Tetapi ia tak mampu melanjutkan pendidikannya kejenjang yng lebih tinggi.

Anak kedua bernama Yanto, ia hanya terpaut dua tahun dengan agus, sebenarnya otaknya tak kalah cerdas dengan agus, tetapi ia mempunya sifat iri, pemarah, dan tak pandai mensyukuri nikmat. Ia dikeluarkan dari sekolah gara-gara tersandung sebuah kasus dan masalah ekonomi tentunya.

Anak ketiga adalah Soetomo, sebelum kelahirannya abah kupluk menginginkan ia agar menjadi orang yang berguna bagi Indonesia karena ia sangat ngefans dengan bung tomo. Oleh sebab itu nama anaknya disamakan dengan pahlawannya itu. Tetapi Tuhan berkehendak lain. Omo, nama panggilannya dilahirkan dengan keadaan cacat mental. Dengan keadaan ekonomi yang tidak mendukung, maka abah kupluk bekerja ekstra keras demi menjaga cita-cita tak tercapainya.

Anak yang keempat memiliki kelainan sendiri dibandingkan dengan kakak-kakaknya. Kelainnannya ialah ia dilahirkan sebagai seorang perempuan. Sebuah cita-cita yang tak tercapai kini terlupakan berkat Kartini sengaja ia samakan namanya dengan pahlawan emansipasi wanita itu memberi harapan baru pada abah kupluk. Tetapi kelhiran kartini juga memberikan memori yang membuat hatinya perih layaknya luka yang tersiram air garam.

Abah kupluk dahulu pernah menikah, tetapi istrinya meninggalkannya dengan alas an klasik yaitu masalah ekonomi yang lagi-lagi mendera masyarakat miskin. Tepat 2 bulan setelah kelahiran kartini istrinya meninggalkan abah kupluk. Ia tak tahan dengan penderitaan kemiskinan yang mengalahkan janji setia seorang istri untuk setia kepada suaminya. Umpama sebuah batu adalah ketegaran dari istri abah kupluk, maka air adalah sebuah kemiskinan, batupun lama kelamaan akan hancur ketika ditetesi air setiap waktu.

0 komentar:

Posting Komentar